Pemeriksaan Asiditas dan Alkalinitas
PEMERIKSAAN ASIDITAS DAN ALKALINITAS
Laporan (Ketiga) Praktikum Kimia Lingkungan
Doc. Vectorstockdotcom |
I. Hari/tanggal : Selasa, 6 November 2012
II. Lokasi : Laboratorium Kimia
III. Materi : Pemeriksaan Asiditas dan Alkalinitas
IV. Tujuan : Dapat melakukan pemeriksaan asiditas dan alkalinitas dalam air
V. Dasar Teori :
Asiditas adalah hasil dari adanya asam lemah seperti H2PO4-, CO2, H2S, asam-asam lemak, dan ion-ion logam asam, terutama Fe3+. Asiditas lebih sukar ditentukan daripada alkalinitas, karena dua kontribusi utamanya adalah CO2 dan H2S merupakan larutan volatik yang segera hilang dari sampel. Untuk asam kuat seperti H2SO4 dan HCl dalam air mengundang asam mineral bebas dalam konsentrasi yang harus diperhitungkan.
Total asiditas ditentukan oleh satuan dengan basa sampai titik akhir fenolptialin (pH 8,2). Maka untuk asam mineral bebas ditentukan oleh satuan basa lemah seperti titik akhir indikator metil jingga pada pH 4,3.
Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Kadar alkalinitas dengan tingkat kesadahan air haruslah seimbang. Jika kadar alkalinitas terlalu tinggi dibandingkan dengan kadar Ca2+ dan Mg2+ (kesadahan), maka air menjadi agresif dan menyebabkan karat pada pipa.
Sebaiknya, bila kadar alkalinitasnya rendah, dapat menyebabkan kerak CaCO3 pada dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa.
Campuran antara bikarbonat dan karbonat dapat dititrasi menggunakan HCl dengan penambahan indikator PP dan MO. Pada penyetaraan dengan PP, ion karbonat bereaksi dengan HCl membentuk bikarbonat, kemudian pada penyetaraan dengan MO, ion bikarbonat yang terbentuk dan yang ada akan bereaksi seluruhnya dengan HCl.
VI. Alat dan Bahan
Alat:
Gelas ukur 100ml
Labu erlenmeyer 250ml
Buret basa
Buret asam
Pipet tetes
Corong kaca
Statif
Gelas beaker 100ml
Bahan:
Larutan standar HCl 0,1N
Larutan standar NaOH 0,1N
Indikator PP 1%
Indikator MO 0,2%
Air kran (sebagai air sampel)
VII. Cara Kerja :
--> Penentuan Asiditas dalam Air
1. Menyiapkan 2 labu erlenmeyer 250ml yang sudah dibersihkan dan dicatat sebagai labu A dan labu B.
2. Mengisi labu erlenmeyer dengan 100ml air sampel.
3. Menambahkan 3 tetes indikator MO ke dalam labu erlenmeyer A, selanjutnya titrasi dengan NaOH 0,1N hingga terjadi perubahan warna dari jingga menjadi kuning.
4. Mencatat volume akhir titrasi (ml).
5. Menambahkan 3 tetes indikator PP ke dalam labu erlenmeyer B, selanjutnya titrasi dengan larutan standar NaOH 0,1N hingga timbul warna merah rose tipis, kemudian catat volume akhir titrasi (ml).
--> Penentuan Alkalinitas dalam Air
1. Menyiapkan 2 buah labu erlenmeyer 250ml yang sudah dibersihkan dan dicatat sebagai labu A dan labu B.
2. Mengisi labu erlenmeyer dengan 100ml air sampel.
3. Menambahkan 3 tetes indikator MO ke dalam labu erlenmeyer A, kemudian mentitrasi dengan HCl 0,1N sampai terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi jingga, kemudian mencatat volume hasil titrasi (ml).
VIII. Hasil Praktikum
1. Hasil Titrasi Alkalinitas
Labu A (indikator MO)
Titrasi Awal (ml)
|
Titrasi akhir (ml)
|
Titrasi total (ml)
|
0
|
2,5
|
2,5
|
3
|
5,7
|
2,7
|
6
|
8,5
|
2,5
|
2,56
|
Labu B (Indikator PP)
Ketika labu B dengan dititrasi dengan HCl tidak berwarna, maka titrasi
dianggap selesai dan menandakan bahwa larutan tersebut negatif.
2. Hasil Titrasi Asiditas
Selanjutnya pada alkalinitas sampel air kran yang ditambah indikator MO dan dititrasi oleh HCl 0,1N, warna larutan berwarna kuning, sehingga titrasi tidak perlu dilanjutkan sampai larutan berubah warna menjadi oranye. Perhitungannya mendapatkan hasil sebesar 125 mg/L HCO3- dan bersifat positif. Berikut perhitungannya:
Dan yang terakhir adalah asiditas pada sampel air yang ditambahkan indikator PP dan dititrasi oleh NaOH 0,1N warna air kran tidak berwarna, sehingga titrasi bernilai positif dan harus dilanjutkan hingga menghasilkan warna merah rose tipis. Berikut ini perhitungannya:
Kata kunci: Asiditas, Alkalinitas. Budayakan mencantumkan referensi pada daftar pustaka, Trims. Silahkan tinggalkan jejak baik pada kolom komentar ya readers :)
2. Hasil Titrasi Asiditas
Labu A (Indikator MO)
Ketika labu A dititrasi dengan NaOH dan menghasilkan warna kuning, maka
titrasi dianggap selesai dan menandakan bahwa larutan tersebut negatif.
Labu B (Indikator PP)
Titrasi Awal (ml)
|
Titrasi akhir (ml)
|
Titrasi total (ml)
|
4
|
4,5
|
0,5
|
6
|
6,8
|
0,8
|
8
|
8,8
|
0,8
|
0,7
|
IX. Pembahasan :
Setelah dilakukan praktikum pemeriksaan asiditas dan alkalinitas pada air kran, ternyata dari setiap air kran yang ditetesi indikator MO dan PP terjadi perubahan. Setelah dicampur titran NaOH dan HCl dengan menunjukkan tanda yang diatrtikan positif atau negatif. Berikut penjelasannya:
Pada alkalinitas sampel air kran setelah ditambah indikator PP dan dititrasi oleh HCl 0,1N warna larutan tidak berubah dan tetap tak berwarna. oleh karena itu perhitungan untuk alkalinitas PP bernilai 0 dan bersifat negatif. Sehingga titrasi pun tidak dilanjutkan. Berikut perhitungannya:
alkalinitas PP sebagai CaCO3 = 1000/100 x ml titrasi x F HCl x 0,1N x BE HCO3- (61)
= 1000/100 x 0 ml x 1 x 0,1N x 61 = 0 mg/L CaCO3
Selanjutnya pada alkalinitas sampel air kran yang ditambah indikator MO dan dititrasi oleh HCl 0,1N, warna larutan berwarna kuning, sehingga titrasi tidak perlu dilanjutkan sampai larutan berubah warna menjadi oranye. Perhitungannya mendapatkan hasil sebesar 125 mg/L HCO3- dan bersifat positif. Berikut perhitungannya:
alkalinitas MO sebagai HCO3- = 1000/100 x ml titrasi x F HCl x 0,1N x BE CaCO3- (50)
= 1000/100 x 2,5ml x 1 x 0,1N x 50 = 125 mg/L HCO3-
Sedangkan untuk asiditas air sampel air, setelah ditambahi indikator MO dan dititrasi oleh NaOH 0,1N, warna air kran berubah menjadi warna kuning. Sehingga titrasi bernilai negatif dan tidak perlu dilanjutkan kembali. Nilai perhitungannya pun bernilai 0. Berikut ini adalah perhitungannya:
Sedangkan untuk asiditas air sampel air, setelah ditambahi indikator MO dan dititrasi oleh NaOH 0,1N, warna air kran berubah menjadi warna kuning. Sehingga titrasi bernilai negatif dan tidak perlu dilanjutkan kembali. Nilai perhitungannya pun bernilai 0. Berikut ini adalah perhitungannya:
asiditas MO sebagai CaCO3- = 1000/100 x ml. titrasi x F NaOH x 0,1N x BE CaCO3- (50)
= 1000/100 x 0 ml x 1 x 0,1N x 50 = 0 mg/L CaCO3-
Dan yang terakhir adalah asiditas pada sampel air yang ditambahkan indikator PP dan dititrasi oleh NaOH 0,1N warna air kran tidak berwarna, sehingga titrasi bernilai positif dan harus dilanjutkan hingga menghasilkan warna merah rose tipis. Berikut ini perhitungannya:
asiditas PP sebagai CO2 = 1000/100 x ml. titrasi x F NaOH x 0,1N x BE CO2 (44)
= 1000/100 x 0,7 ml x 1 x 0,1N x 44 = 35,2 mg/L CO2
X. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum pemeriksaan asiditas dan alkalinitas dari air kran, kami mendapatkan hasil kesimpulan sebagai berikut:
1. asiditas
sampel | CO2 (mg/L) | CaCO3- (mg/L) |
air kran | 35,2 | 0 |
2. alkalinitas | ||
sampel | CaCO3- (mg/L) | HCO3- (mg/L) |
air kran | 125 | 0 |
Kata kunci: Asiditas, Alkalinitas. Budayakan mencantumkan referensi pada daftar pustaka, Trims. Silahkan tinggalkan jejak baik pada kolom komentar ya readers :)
Daftar Pustaka
BalasHapushttp://buku-panduan-praktikum
http://environmental.ua.blogspot.com/2009/04/asiditas-dan-alkalinitas
http://ml.scribd.com/doc/77659959/6/asiditas-alkalinitas
nilai dari pembimbing : A
:)
Yogyakarta, 7 November 2012
BalasHapusPembimbing: Naris Dyah P.
Praktikan: Karimah Iffia Rahman, Mia Nandha Sari, Mifta Nurhayati, Septian Randa Gino Prakoso
Masyaallah bukafa bikin tugasnya berat juga ya. Haha
BalasHapusHebat semangat terus.