Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

PEMERIKSAAN DO (DISSOLVED OXYGEN)

Budayakan mencantumkan referensi pada daftar pustaka, terima kasih.
pemeriksaan DO (dissolved oxygen)
Doc. Rawpixel.com

LAPORAN (KETUJUH) PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGANPEMERIKSAAN DO (DISSOLVED OXYGEN)


I.      Hari,Tangga     : Selasa, 4 Desember 2012
II.     Lokasi              : Laboratorium Kimia
III.    Materi              : Pemeriksaan DO pada air limbah
IV.     Tujuan             : Mahasiswa dapat mengetahui jumlah DO pada sampel
V.      Dasar Teori     :

         Jumlah oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) dalam air merupakan indikator yang baik untuk menentukan kualitas air dan kehidupan didalam air. Oksigen diatas 6 ppm dapat mendukung kehidupan ikan dan keidupan air lainnya. Air dengan kandungan oksigen lebih kecil dari 2 ppm hanya mendukung kehidupan cacing,jamur,bakteri,dan mikroorganisme pengurai. Oksigen tessebut ke air berasal dari proses difusi oksigen yang tedapat di atmosfer, khususnya ketika terjadi pangadakan air.
            Oksigen terlarut di dalam air dapat juga berasal dari proses fotosintesis tumbuhan hijau,alga,dan cyano bakteri yang terdapat dalam air. Oksigen dikonsumsi dari air sebagai akibat adanya proses makhluk-makhluk hidup yang terdapat di dalam air,juga sebagai akibat adanya proses kimia yang mengkonsumsi oksigen di dalam air. Masuknya bahan organik seperti sisa makanan menyebabkan peningkatan mikroorganisme pengurai di dalam air. Mikroorganisme pengurai inilah yang mengkonsumsi oksigen yang telarut dalam air untuk proses respirasi.

VI.     Alat dan Bahan
Alat
a)      1 botol oksigen 290 ml
b)      1 botol oksigen 300 ml
c)      1 gelas ukur 500 ml
d)      1 labu erlenmeyer 500ml
e)      1 statif
f)      1 buret basa
g)      1 corong kaca
h)      1 pipet ukur
i)      1 Mikropipet
j)      1 gelas beaker 250ml
Bahan
a)      Air sampel (air limbah)
b)      Indikator amylum 1%
c)      Reagen O2 2ml
d)      MnSO4 20% 2ml
e)      H2SO4 pekat 2ml
f)      Natrium Tro Sulfat (Na2S2O3 0,025N)

VII.    Cara Kerja
1.      Mengukur volume botol oksigen
a)      Dimasukkan air kran kedalam botol oksigen hingga penuh,kemudian ditutup.
b)      Dituangkan air kran di botol oksigen kedalam gelas ukur 500ml.
c)      Diamati beberapa,volume botol oksigen dari air kran yang terdapat di gelas ukur,kemudian dicatat hasil pengukuran tersebut dan diberi label pada setiap botol.
2.      Memulai praktikum pemeriksaan DO pada saat air limbah
a)      Botol oksigen diisi dengana air sampel malalui dinding botol agar tidak terjadi aerasi. Botol oksigen diisi hingga penuh kemudian ditutup.
b)      Melanjutkan 2 ml reagen oksigen kedalam botol oksigen,kemudian dilanjutkan dengan menambahkan 2ml MnSO4 20% dengan catatan:
•       Apabila timbul endapan putih,maka pemeriksaan dihentikan
•       Apabila timbul endapan cokelat/kuning,maka pemeriksaan dilanjutkan.
c)      Karena air sampel menimbulkan endapan coklat,maka ditambah 2ml H2SO4 pekat kemudian digojok hingga homogen sampai menghasilkan warna kuning pada air sampel.
d)      Memudahkan air sampel sebanyak 200ml ditmbahkan dengan beberapa ml air sampel yang tumbah labu erlenmeyer melalui dinding labu erlenmeyer agar tidak terjadi aerasi. Dengan perhitungan volume air sampel yang tumpah sebagai berikut:
X ml= 200[(V. Botol O2/V. Botol O2-4)-1]=.........ml
e)      Air sampel dititrasi dengan Na2S2O3 0,025N hingga berwana kuning muda,kemudian ditambah 1ml indikator amylum sehingga warna berubah menjadi biru. Selanjutnya titrsi dilanjutkan hingga warna biru hilang.
f)      Percobaan ini dilakukan sebanyak 2 kali,sehingga akan ditemui rata volume titrasi untuk menghitung kadar DO pada sampel dengan rumus sebagai berikut:
Kadar DO= 1000/200×ml titrasi×0,025N×F×BE O2=.......Mg/L O2

VIII.   Hasil Praktikum
1.      Koreksi volume yang tumpah
a)      Botol oksigen 1 dengan volume 290ml
Rata-rata = 200[(290/290-4)-1]
               = 200[(290/286)-1]
               = 200[1,013-1]
               = 200[0,013]
               = 2,6ml
b)      Botol oksigen dua dengan volume 300ml
Rata-rata = 200[(290/290-4)-1]
                = 200[1,013-1]
                = 200(0,013)
                = 2,6ml
2.      Tabel percobaan titrasi

Botol Percobaan
Volume awal (ml)
Volume akhir (ml)
Volume titrasi (ml)
1
0
5,1
5,1
2
6
11,2
5,2
Jumlah
Rerata
10,3
5,15
3.      Perhitungan kadar DO
Kadar DO  = 1000/200×ml titrasi×0,025N×F.Na2S203×BE O2
                   = 1000/200×5,15×0,025×1×8
                  = 5,15 ml/L O2

Hasil perhitungan kadar DO = volume titrasi jika faktor yang diketahui bernilai 1 untuk itu perhitungan ini dapat diketahui tanpa dihitung dengan rumus yang ada jika F=1.

IX.     Pembahasan
Pada praktikum kali ini,praktikan melakukan beberapa percobaan yakni untuk mengetahui kadar DO (Dissolved Oxygen) pada air limbah. Praktikum ini dilakukan karenajumlah DO dalam air merupakan indikator yang baik untuk menentukan kualitas air dan kehidupan di dalam air. Tanpa adanya oksigen terlarut,banyak mikroorganisme dalam air tidak dapat hidup karena DO digunakan untuk proses degredasi senyawa organik dalam air. Oksigen dapat dihasilkan dari atmosfer atau reaksi fotosintesis algae. Biasanya oksigen yang dihasilkan oleh algae tidak efisien. Karena oksigen yang terbentuk akan digunakan kembaki oleh algae untuk proses metabolisme pada saat tidak ada cahaya. Kelarutan oksigen dalam air tergantung pada temperatur dan tekanan atmosfir. Berdasarkan peraturan tentang pengendalian pencemaran air No. 20/1990 kelarutan oksigen jenuh dalam air pada suhu/temperatur 25 C dan tekanan 1 atmosfer adalah 8,32 Mg/L. Sedangkan pad praktikum kali, didapatkan kadar DO pada air limbah sebesar 5,15 Mg/L. Sehingga bisa dipastikan bahwa air limbah yang dijadikan sampel pada praktikum kali ini kadar DO belum bisa mencapai syarat-syarat air kelas satu yang diperuntukan sebagai air minum dan peruntukkan lainnya. Kerena seharusnya kadar DO yang baik adalah 6 ppm O2 atau lebih bisa mendukung kehidupan didalam air. Begitu juga bila dilihat besdasarkan klasifikasi air baku (PP No. 82 Tahun 2001) dimana klasifikasi air baku nomor satu haruslah air yang memiliki kadar DO sebesar 6 Mg/L.

X.      Kesimpulan
Besdasarkan praktikum yang dilakukan,dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan DO dan air sampel diperoleh DO sebesar 5,15 Mg/L O2.


Daftar Pustaka
http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:2vfqbbeimpcj=repository.binus.ac.id/content/d004474946.doc+&hl-en&gl=bl&srictd=ADGEESGHQCZAA]FF4vfdq-
http://www.scribd.com/doc/96260341/Laporan-Praktikum-Kimia-Pemeriksaan-DO

Yogyakarta, 4 Desember 2012
Pembimbing: Naris Dyah P.
Praktikan: Karimah Iffia Rahman, Mia Nandha Sari, Mifta Nurhayati, Septian Randa Gino Prakoso
Nilai: A

Silahkan tinggalkan jejak terbaik di kolom komentar ya readers :)
Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu yang kini melanjutkan studi S2 jurusan Kebijakan Publik. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama ataupun menjadi donatur pendidikan S2 yang sedang ditempuh, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

Posting Komentar untuk "PEMERIKSAAN DO (DISSOLVED OXYGEN)"