Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Perbedaan Gerd dan Asam Lambung, Simak dalam Artikel Ini!

Perbedaan Gerd dan Asam Lambung, Simak dalam Artikel Ini!
Perbedaan Gerd dan Asam Lambung, Simak dalam Artikel Ini!

Perbedaan Gerd dan Asam Lambung

Sewaktu kecil, sepulang sekolah, saya masih ingat sekali. Kala itu tiba-tiba perut terasa sakit. Bingung sekali rasanya mau bilang ke siapa karena ayah dan ibu tidak ada di rumah. Ternyata saat itulah saya mengalami sakit maag pertama kali. Singkat cerita ternyata keluarga saya memang memiliki riwayat penyakit maag.

Kebanyakan orang sering mengaitkan penyakit maag dengan gerd. Faktanya, menurut Dr. dr. Nella Suhuyanly, Sp.PD - KGEH, FINASIM sakit maag dan gerd adalah dua kondisi yang mirip namun berbeda lho. Sehingga penanganannya pun juga perlu dibedakan. Berikut adalah perbedaan gerd dan asam lambung.

Mengapa saya menulis dua kondisi pada sakit maag dan gerd adalah serupa? Hal ini disebabkan gejala yang dialami oleh penderitanya kurang lebih sama yaitu bagian atas perut terasa nyeri. Terkadang disertai dengan perut kembung, mual hingga muntah. Namun secara medis, penyakit maag dan gerd adalah dua hal yang berbeda.

Maag

Secara medis, penyakit maag juga dikenal dengan gastritis atau kondisi dinding asam lambung mengalami radang yang disebabkan karena terjadinya infeksi dari bakteri Helicobacter pylori. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami gejala seperti yang sudah disebutkan di atas yaitu:

Perut terasa begah atau kembung hingga terkadang terasa mual dan ingin muntah. Ada rasa nyeri di ulu hati yaitu bagian di antara perut dan dada. Terasa ingin membuang angin dan atau bersendawa sehingga tidak nafsu makan.

Infeksi tersebut terjadi bukan saja karena penderita mengalami kondisi telat makan. Tetapi keluhannya bisa terjadi saat maupun setelah makan lho! Tetapi saya pribadi memang lebih sering sakit maag saat telat makan maupun mengonsumsi sesuatu yang tidak tepat.

Selain itu, penyebab lain dari timbulnya penyakit maag adalah penderita mengalami stress, perokok, tidak memiliki pola hidup yang sehat dengan mengonsumsi minuman berkafein tinggi seperti kopi dan teh berlebihan hingga alkohol.

Bagi penderita penyakit autoimun atau pun penderita yang harus mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat terkena efek samping terjadinya peradangan pada dinding lambung yang membuat penderita terkena sakit maag menurut dr. Nella.

Gerd

Sedangkan pengertian gerd atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi saat asam lambung terus menerus naik dari perut ke kerongkongan sehingga menyebabkan terjadinya iritasi pada dinding esofagus.

Hal ini disebabkan karena katup atau sfingter yang berada di bgian kerongkongan bawah tidak optimal fungsinya. Dalam kondisi normal, katup tersebut berfungsi sebagai pencegah agar isi lambung tidak naik kembali ke kerongkongan.

Penyebab lainnya yang mengakibatkan seseorang terkena gerd adalah makan dengan porsi yang berlebihan, berbaring setelah makan, mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping jantung berdebar, atau mengalami tekanan perut akibat hernia hiatal.

Meskipun gejala penyakit gerd terasa serupa dengan penderita maag, namun ternyata gejala yang dirasakan berbeda, antara lain:

Penderita mengalami heartburn atau rasa panas di bagian dada akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan sehingga merasa tidak nyaman untuk menelan sesuatu karena terasa ada yang mengganjal di tenggorokan.

Selain itu, penderita gerd juga mengalami regurgitasi atau merasakan pahit dan asam di bagian mulut karena kembalinya makanan atau cairan asam lambung ke kerongkongan.

Kemudian rasa sakit di bagian ulu hati penderita gerd lebih intens jika dibandingkan dengan penderita sakit maag. Terakhir, penderita gerd kerap merasakan jantung berdebar lebih cepat karena naiknya asam lambung ke kerongkongan dan membuat penderita mengalami sesak napas hingga batuk.

Pengobatan Maag dan Gerd

Sebetulnya bagi penderita maag, sakit yang diderita dapat membaik apabila pola hidupnya sehat dan rutin berolahraga. Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang fokus untuk mengobati infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Sedangkan bagi penderita gerd, selain pola hidup sehat, penderita juga perlu menghindari makanan pedas dan asam serta tidak langsung berbaring setelah makan. Secara medis, dokter akan memberikan pengobatan pada pengoptimalan fungsi katup bagian bawah kerongkongan atau sfingter esofagus.

Jika ternyata pengobatan secara umum untuk mengatasi gerd maupun maag perlu penanganan khusus, RS EMC dapat menjadi rujukan rumah sakit untuk konsultasi dan penanganan gerd serta maag atau asam lambung melalui dokter spesialis penyakit dalam RS EMC.

Nah, itu dia ulasan mengenai Perbedaan Gerd dan Asam Lambung. Sekian, semoga ulasan ini bermanfaat.

Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

Posting Komentar untuk "Perbedaan Gerd dan Asam Lambung, Simak dalam Artikel Ini!"