Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Ini Dia Cara Bikin Luluh Mertua

Tips Pernikahan
Ini Dia Cara Bikin Luluh Mertua

Setelah menikah, meski baru seumur jagung, tetapi saya mulai dan mungkin masih akan terus mempelajari bagaimana caranya bikin luluh mertua. Mengapa sih mertua sampai harus dibuat luluh segala hatinya? Ya tentu karena hati anaknya sudah diluluhkan, maka hati orang tuanya pun seharusnya bisa kita luluhkan juga. Namun tidak semudah itu lho ternyata. Karena meski sudah menikah, ada pula orang tua yang hanya memberi restu tetapi hatinya tidak luluh.

Na'udzubillahi min dzalik. Nah, semoga itu tidak terjadi pada kita ya. So, sekarang, saatnya kita simak cara bikin luluh mertua ala Ibu Kafa.

Rajin Bangun Pagi dan Melakukan Pekerjaan Domestik

Yups, mertua mana pun sangat suka melihat menantunya bangun pagi apalagi jika konteks dalam hal ini adalah pasangan muslim, mertua sangat senang apabila menantunya rajin bangun pagi ketika pukul tiga pagi untuk melaksanakan salat malam atau qiyamul lail hingga waktu salat subuh.

Baca: Tuntunan Lengkap Salat Malam

Namun karena kerap kali budaya pernikahan di Indonesia masih cenderung menganut budaya patriarki, maka masih banyak pula tradisi di mana pasangan (dalam hal ini istri) harus bangun pagi hari, setelah salat subuh dan beribadah pagi lainnya lantas jangan kembali tidur. Tidak elok katanya. Jadi, hal yang harus dilakukan adalah menyiapkan sarapan dan bebenah rumah. Sementara itu, pasangan kita (suami a.k.a anak mertua) masih dalam buaian alam mimpi.

Hal ini perlu diubah nih. Jika istri saja harus bangun pagi, maka suami pun juga seharusnya bangun pagi. Ikut membersihkan rumah, mengerjakan pekerjaan rumah yang mampu ia kerjakan. Tentu kemampuan ini harus didasari karena sebelumnya ia telah terbiasa mengerjakannya. Jadi, jika tidak terbiasa, ya harus dibiasakan mulai saat ini karena pekerjaan domestik bukan lah kodrat perempuan melainkan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh siapapun apabila ia terbiasa mengerjakannya.

Jika seperti ini, maka pekerjaan domestik di pagi hari jauh lebih ringan, karena ada pembagian tugas yang tidak timpang mulai dari menyapu dan mengepel lantai, mencuci piring kotor, mencuci dan menjemur pakaian, memasak sarapan, memandikan anak, menyuapi, hingga menyirami tanaman serta memberikan pakan pada hewan peliharaan.

Yang biasanya selesai pukul 09.00 pagi bisa dituntaskan lebih cepat apabila baik suami maupun istri sama-sama bangun dan beraktivitas melakukan pekerjaan domestik di pagi hari. Kalau sudah seperti ini, mertua pasti senang melihat anak mantunya menjadi teman hidup untuk anak kandungnya termasuk dalam hal pekerjaan domestik. Hehe..

Tea Time

Apa sih kesukaan mertuamu? Coffe time, tea time, or cookies time? Tanyakan dulu pada pasanganmu. Biasanya anak cenderung mengetahui kesukaan orang tuanya walau pun sebenarnya kita pun bisa saja mengobservasi sendiri kegiatan tersebut.

Baca juga: Pengalaman Pertama Suami Khutbah Jum'at

Contoh nih, Mbah Kakungnya Kafa atau mertua saya itu sangat suka minum kopi di pagi hari. Jadi ketika ada anggota keluarga yang membuatkan beliau kopi minimal di pagi hari, pasti beliau akan merasa sangat bahagia. Karena kebahagiaan itu menular, maka kita yang membuatkan kesukaan beliau sebagai mertua pun akan senang.

Sebaliknya, kalau suami saya bukan mencari timing for tea time, tetapi Durian time. Yaaa, Engkong Kafa atau ayah saya sangat suka sekali dengan buah Durian, maka ketika pertama kali bertemu untuk mengenalkan diri, selain selalu menampilkan senyum dan nafas yang segar, saya sampaikan pada calon suami kala itu, untuk membawakan beliau Durian.

And what you see? Yes, beliau sangat suka dan kebetulan Duriannya saat itu benar-benar legit!

Nah, itu dia cara bikin mertua luluh ala Ibu Kafa. Yah, kok Cuma dikit sih, Bu. Ya, diterapin aja dulu. Dua aja kalo diterapin tiap hari gak mudah lho! Pertama budaya patriarki sangat mengakar dalam kehidupan kita. Kedua, beli Duren tu harganya gak seribu dua ribu. Hehehe, canda Duren! Sekian, semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar :)

Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu yang kini melanjutkan studi S2 jurusan Kebijakan Publik. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama ataupun menjadi donatur pendidikan S2 yang sedang ditempuh, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

8 komentar untuk "Ini Dia Cara Bikin Luluh Mertua"

  1. Kalau ngomongin relationship sama mertua auto cengar cengir :) yah, ketemunya jarang sih. Tapi patut dicoba nih tipsnya biar makin baik hubungannya :')

    BalasHapus
  2. Waah kalau dikasih duren mah aku juga suka mom. Btw dulu aku pikir semua ibu-ibu tuh rajin ternyata enggak ya mom, makannya ada mertua yang bawel kalau anak dan mantunya sama-sama bangun siang.

    BalasHapus
  3. Intinya memang dikomunikasi ya mbak. Harus pandai juga menjaga hati mertua

    BalasHapus
  4. Terasa sekali ya kesetaraan posisi laki-laki dan perempuan dalam artikel ini, setuju aku. Bahwa bukan cuma perempuan yang dituntut untuk bisa mengambil hati mertua namun laki-laki juga perlu belajar.

    BalasHapus
  5. Terima kasih tipsnya kak.. kalau aku tinggal di beda kota sama mertua, paling jaga komunikasi baik via wa, atau pas ketemu di waktu tertentu

    BalasHapus
  6. Gampang sih kalo aku mau bikin mertua luluh, semua tergantung mertua juga sih karakternya gimana, haha..

    BalasHapus
  7. Tipsnya oke nih. Tea time, ngobrol asyik dari hati ke hati ya sambil dicari kesukaannya ya.

    BalasHapus
  8. Mantap nih mba tipsnya. Buat yang belum nikah bisa nih persiapan biar ntar ketemu camer nggak deg2an heheheh

    BalasHapus