Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Green Project: Upaya Token AHA Mengurangi Dampak Negatif dari Mining Bitcoin

Bukan rahasia lagi bahwa keberadaan token crypto menjadi perdebatan banyak orang. Selain dapat memberikan keuntungan yang besar, namun sayangnya proses mining Bitcoin dinilai tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, kini hadirlah green project untuk mengatasi dampak buruk dari mining Bitcoin tersebut. Sebelum masuk pada penjelasan tentang green project Anda perlu mengetahui penjelasan tentang mining Bitcoin berikut ini.

Apa Itu Mining Bitcoin?

Pada dasarnya untuk mendapatkan Bitcoin bisa melalui 2 cara, salah satunya adalah dengan mining Bitcoin. Lalu apakah mining Bitcoin itu? Jadi mining Bitcoin dapat pula disebut sebagai penambangan Bitcoin. Tidak seperti pengertian langsungnya dalam penambangan ini Anda akan mendapatkan Bitcoin dengan beberapa alat yang ditentukan.

Alat yang digunakan cukup banyak dan tidak jarang banyak orang, yang kebingungan saat melakukan mining Bitcoin. Dalam melakukan mining Anda memerlukan banyak peralatan seperti power supply, hard drive, graphic card, processor, RAM, motherboard, pendingin dan masih banyak lagi.

Efek Negatif Mining Bitcoin 

Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa dalam penambangan Bitcoin memerlukan alat yang cukup banyak. Penggunaan alat-alat tersebut tentunya membutuhkan energi listrik yang sangat besar. Mengingat bahwa energi listrik bukan energi berkelanjutan, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari kegiatan mining Bitcoin, yaitu:

1. Konsumsi Energi yang Besar

Dalam satu kegiatan mining Bitcoin Anda membutuhkan energi listrik sebesar 120 TWh minimal. Maka dari itu, sudah jelas bahwa dilihat dari popularitas Bitcoin saat ini akan membuatnya memakan energy yang sangat besar. 

2. Menghasilkan Emisi Karbon

Penambangan Bitcoin dapat menghasilkan emisi karbon, yang tentu saja akan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Sebab emisi karbon yang dihasilkan dapat mendorong terjadinya pemanasan global.

Dilihat dari dampak buruk yang ada dari kegiatan mining Bitcoin tentu tidak bisa dibiarkan. Maka dari itu saat ini mulai bermunculan inovasi terbaru untuk mengurangi dampak buruk tersebut, salah satunya adalah dengan melalui  green project.

Apakah Green Project Itu?

Untuk mengurangi efek buruk dari kegiatan mining Bitcoin ini sudah mulai bermunculan inovasi token ramah lingkungan di masyarakat. Salah satunya adalah dengan green projectGreen project merupakan inovasi dari PT Alam Hijau Anagata, sebagai pemilik dari AHA token. 

Green project ini merupakan kegiatan dari PT Anagata untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau. Dalam green project ini AHA token akan turut serta membantu pemerintah, untuk mengajak masyarakat dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

Salah satu kegiatan dari green project ini adalah seperti halnya penanaman mangrove, yang dilakukan oleh AHA token bersama dengan komunitas go green di Bali. Penanaman mangrove ini dilakukan di Serangan, pantai Telaga Waja, Tanjung Benoa Bali.

Dalam kegiatan yang dilakukan bertepatan pada Earth Day 2022 ini menanam setidaknya 1.200 bibit mangrove di pesisir pantai Telaga Waja. Penanaman bibit mangrove ini juga diharapkan dapat mengurangi dampak dari pemanasan global.

Hutan mangrove yang ada di Indonesia adalah yang terbesar  dan harus dijaga. Aktivitas dermaga  yang ada di sekitaran pantai Telaga Waja membuat ekosistem  hutan mangrovenya tercemar. Padahal hutan mangrove yang sehat akan mempengaruhi kemampuannya dalam menyerap CO2 di udara. Selain itu ekosistem mangrove juga sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim, meminimalisir dampak tsunami dan badai. 


Posting Komentar untuk "Green Project: Upaya Token AHA Mengurangi Dampak Negatif dari Mining Bitcoin"