Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Puasa Ramadhan Serta Kaitannya dengan Rukun Islam

Puasa Ramadhan Serta Kaitannya dengan Rukun Islam
Puasa Ramadhan Serta Kaitannya dengan Rukun Islam

Puasa Ramadhan

Tidak terasa, sebentar lagi bulan yang digadang-gadang sebagai bulan umatnya Nabi Muhammad akan usai. Selama menjalani bulan ramadan tahun ini, ada hal yang saya sadari sebagai umat Islam, yakni kenikmatan dalam melengkapi rukun islam di dalam 1 bulan secara bersamaan.

Kenikmatan di Bulan Ramadan dalam Menjalani Rukun Islam

Seperti yang kita ketahui, bahwa rukun Islam adalah perkara yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang telah ditentukan waktu dan hukumnya. Ada lima perkara yang bersifat wajib dalam melaksanakannya yaitu syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji bagi yang mampu.

Karena bersifat wajib, maka rukun Islam jika dilaksanakan maka akan mendapatkan pahala apalagi jika dikerjakan di bulan Ramadan yang berlipat ganda keberkahannya, namun jika ditinggalkan secara sengaja maka tentu akan mendapatkan ganjaran pula.

Rukun Islam yang Pertama

Syahadat menjadi rukun Islam yang pertama harus dilakukan bagi setiap umat Islam. Syahadat pula yang menjadi penentuan apakah seseorang yang sebelumnya berbeda keyakinan dapat disebut menjadi pemeluk agama Islam karena mengucapkan kalimat Syahadat.

Kalimat Syahadat ini biasa kita dengar dengan lafal: Asyhadu an laa-ilaa-ha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu. Artinya: aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah.

Keutamaan mengucapkan Syahadat adalah seperti syair sebagai berikut: Miftahul jannah, Laa-ilaa-ha-illallah… yang artinya bahwasannya orang-orang yang kelak akan mendapatkan kunci surga adalah adalah orang-orang yang mengucapkan kalimat syahadat semasa hidupnya.

Bahkan Rasulullah pun bersabda: “Iman itu 70 sekian cabang, yang tertinggi adalah pernyataan Laa-ilaa-ha-illallah…” Rasul menambahkan, “Dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan”. (HR. Bukhari Muslim).

Jadi alangkah patut bersyukurlah kita semua dapat melaksanakan rukun Islam yang pertama ini setiap hari minimal ketika salat apalagi melafalkannya di bulan Ramadan bulan yang penuh berkah.

Rukun Islam yang Kedua

Salat menjadi rukun Islam yang kedua yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam yang mukallaf dan sedang tidak dalam keadaan berhadast. Kewajiban rukun Islam untuk melaksanakan salat setiap harinya ada 17 rakaat. Di dalam al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 45 Allah berfirman sebagai berikut:

Utlu mā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta tanhā ‘anil-faḥsyā'i wal-munkar(i), wa lażikrullāhi akbar(u), wallāhu ya‘lamu mā taṣna‘ūn(a).

Artinya: Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Maha Baiknya Allah, selain memberikan keutamaan salat yang lebih besar ganjarannya dari pada ibadah yang lain, di bulan yang suci ini pun Allah memberikan kita keistimewaan untuk menunaikan salat sunnah Tarawih di bulan Ramadan yang rakaatnya dianjurkan menyesuaikan kesanggupan kita apakah 11 rakaat ataupun 23 rakaat.

Baca juga: Teks MC Salat Tarawih

Bahkan fadhilah dari menunaikan salat Tarawih di malam yang ketiga adalah: "Pada malam ketiga puluh, Allah berkata: Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil, dan minumlah di telaga kautsar. Sesungguhnya aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hambaku."

Rukun Islam yang Ketiga

Puasa Ramadan kemudian menjadi rukun Islam yang ketiga yang saat ini kita laksanakan selama 1 bulan penuh berpuasa dengan kesanggupan yang kita bisa dalam menjalaninya atau mengambil rukhsah bagi ibu hamil maupun menyusui.

Baca juga: Persiapan Puasa Ibu Hamil dan Menyusui

Kewajiban rukun islam ini hanya dapat dilakukan di bulan khusus yaitu bulan Ramadan. Namun meski begitu, kita pun diperbolehkan melaksanakan puasa sunnah di bulan-bulan lainnya.

Ada banyak keistimewaan dan keberkahan di dalam melaksanakan rukun Islam yang ketiga ini apalagi jika kita dipilih oleh Allah untuk menjadi hambanya yang merasakan Lailatul Qadar.

Rukun Islam yang Keempat

Selanjutnya rukun islam yang keempat adalah zakat. Zakat fitrah juga memiliki keistimewaan hanya dapat dilakukan saat bulan Ramadan. Jika ingin mendapatkan keutamaannya dilakukan di akhir Ramadan atau di awal Syawal.

Rasulullah bersabda “Barangsiapa membayar zakat hartanya, maka kejelekannya akan hilang dari dirinya.” (HR. al-Haitsami). Banyak pula ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang keutamaan berzakat.

Oleh sebab itu, selagi bulan Ramadan masih bisa kita rasakan keberkahannya, segeralah kita menunaikan rukun Islam yang keempat yaitu berzakat baik zakat fitrah maupun zakat mal.

Rukun Islam yang Kelima

Berhaji lantas menjadi rukun Islam yang kelima untuk hamba-Nya yang dimampukan oleh Allah dan memang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Tetapi Allah pun memberikan ganjaran setara haji untuk hambanya yang dapat melaksanakan umrah di bulan Ramadan seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim bersabda:

"Jika datang bulan Ramadan, lakukanlah umrah. Karena umrah di bulan Ramadan, senilai haji bersamaku. (HR. Bukhari 1782 dan Muslim 1256).

Jangankan berumrah, ketika kita melaksanakan salat Tarawih di malam kedua puluh sembilan, Allah akan memberikan pahala seribu ibadah haji yang diterima.

Namun Maha Baiknya Allah yang sangat memahami hambanya  dalam menjalani 5 rukun Islam ini, Allah memberikan kita banyak keringanan apabila tidak mampu melakukan melalui al-Qur’an Surat at-Taghabun ayat 16 yang berbunyi:

Fattaqullāha mastaṭa‘tum wasma‘ū wa aṭī‘ū wa anfiqū khairal li'anfusikum, wa may yūqa syuḥḥa nafsihī fa ulā'ika humul-mufliḥūn(a).

Artinya: Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu! Dengarkanlah, taatlah, dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu! Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Nah, itu dia Kenikmatan di Bulan Ramadan dalam Menjalani Rukun Islam yang patut kita syukuri dan kita manfaatkan sebaik mungkin sebelum bulan yang penuh keberkahan ini usai. Wallahu a’lam.

Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu yang kini melanjutkan studi S2 jurusan Kebijakan Publik. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama ataupun menjadi donatur pendidikan S2 yang sedang ditempuh, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

Posting Komentar untuk "Puasa Ramadhan Serta Kaitannya dengan Rukun Islam"