Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Persiapan Berpuasa Ramadhan untuk Bumil dan Busui

Hukum Berpuasa Ramadhan untuk bumil Busui
Persiapan Berpuasa Ramadan untuk Bumil dan Busui (Ilustrasi: Freepik.com)

Hukum Mengamalkan Amalan Sunnah di Bulan Sya'ban

Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah, At Thabrani, dan disahihkan Al Albani).
Jika pembaca mendapatkan pesan broadcast sejenis ini, itu tanda bahwa sebentar lagi bulan Sya'ban akan tiba dan tidak sedikit disekitar kita yang bersemangat menyambutnya.
Tentu juga akan ada banyak broadcast yang berisikan amalan-amalan dan hadits-hadits seputar bulan ini. Misalnya amalan nisfu sya'ban dengan perbanyak ibadah dengan membaca yasin, sholawat dan dzikir lainnya.
Remember...
Perlu diingat kembali bahwa meskipun tidak dalam bulan Sya'ban, puasa sunnah (apalagi ketika yaumul bidh) dan sholat sunnah malam maupun memperbanyak ibadah dan membaca sholawat tentu memiliki keutamaan tersendiri.
Terlepas dari khilafiah ulama tentang amalan malam nishfu sya'ban, tetapi ada sebuah hadits shohih terkait bulan Sya'ban yang perlu diketahui.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ 
Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau berkata, “Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakan: Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa.
Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Latihan Berpuasa di Bulan Sya'ban

Dari hadist ini dapat kita ketahui bahwa sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW pada bulan Sya'ban adalah memperbanyak puasa di siang hari. Selain itu dari hadits ini juga nabi mengajarkan kepada umatnya untuk berlatih berpuasa di bulan Sya'ban agar ketika bulan Ramadan tiba tubuh kita sudah mampu beradaptasi untuk berpuasa secara rutin selama 30 hari ke depan selama Ramadan.
Konteks "perbanyak" ini juga perlu dipelajari kembali karena tentu banyak bagi setiap orang pastilah relatif dan berbeda yang bergantung pada siapa yang menjalaninya. Mungkin bagi yang sudah terbiasa berpuasa sunnah di bulan Ramadan, satu hari berpuasa adalah sedikit.
Tetapi perlu kita ketahui, satu hari berpuasa untuk orang yang belum pernah berpuasa atau tidak terbiasa berpuasa tentulah terasa lama waktunya. Apalagi jika itu terjadi pada ibu hamil maupun ibu menyusui yang notabene memiliki tanggung jawab terhadap asupan konsumsi bagi janin maupun bayinya.

Cara Berlatih Berpuasa untuk Bumil dan Busui

Memang benar bahwa ibu hamil dan menyusui mendapatkan keringanan saat bulan Ramadan tiba. Apalagi yang masih sering terjadi, ibu selalu memiliki peran logistik yaitu menyiapkan menu sahur dan berbuka saat bulan Ramadan tiba. Akan tetapi tentu tidak sedikit ibu hamil dan ibu menyusui yang juga ingin berpuasa dan sebisa mungkin menggenapi puasanya hingga penghujung Ramadan.
Oleh karena itu, bulan Sya'ban dapat dijadikan momen untuk beratih berpuasa agar kelak ketika bulan Ramadan tiba, ibadah yang dilakukan tidak hanya beristirahat karena tubuh sudah beradaptasi.
Cara berlatih berpuasa untuk ibu menyusui maupun ibu hamil bisa dengan bertahap dimulai dari membiasakan diri untuk bangun malam dan sahur kemudian tidak makan sampai jam 9 pagi. Hari berikutnya kembali bangun malam sekaligus sholat sunnah dan sahur kemudian berpuasa hingga jam 12 siang.
Lusanya anda bisa kembali bangun malam dan sahur serta berpuasa hingga pukul 3 sore. Hari keempat insya Allah tubuh anda mampu beradaptasi untuk bangun malam dan sahur serta berpuasa hingga maghrib.
Hal ini juga dapat dilakukan oleh ibu menyusui yang sedang haid, bukan dengan ikut berpuasa melainkan dengan cara mengatur pola jam makan dan minum dengan tidak berlebihan agar tetap terhidrasi.
Insya Allah begitu Ramadan tiba, tubuh cenderung tidak mengalami detoksifikasi saat hari pertama berpuasa di bulan yang mulia ini karena sudah beradaptasi di bulan Sya'ban.
Saat mencoba berlatih, yang terpenting juga tetap memperhatikan kesehatan pribadi dengan tidak memforsir fisik maupun mental untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang melebihi ambang kapasitas tubuh. 
Hamil maupun menyusui bukanlah sebuah halangan untuk melakukan aktivitas, tetapi tentu ibu hamil maupun menyusui perlu untuk mengetahui kemampuan saat harus beraktivitas fisik maupun psikis karena akan mempengaruhi janin maupun bayi, oleh karena itu Islam pun memberikan keringanan dalam hal berpuasa. Cara ini juga bisa diterapkan untuk anak usia dini yang baru akan belajar berpuasa maupun untuk mualaf.

Mengonsumsi Makanan yang Bergizi

Tentu setiap ibu hamil dan ibu menyusui memiliki suplemen khusus yang perlu dikonsumsi. Nah, jangan sampai karena berlatih berpuasa kemudian melupakan suplemen untuk diminum. Sebaiknya, suplemen diminum ketika sahur ataupun sebelum beristirahat di malam hari.
Selain suplemen, akan lebih baik jika ibu hamil dan ibu menyusui mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti bayam, buah naga, kurma, semangka, pisang, daging merah saat waktu makan tiba agar tetap fit dan nutrisi tercukupi selama berpuasa.

Istirahat yang Cukup dan Atur Pola Makan

Ketika kita berpuasa, tentu ada perbedaan di dalam tubuh. Oleh karena itu, jika tubuh merasa lelah, sebaiknya segera beristirahat. Jangan memforsir tubuh apalagi dalam keadaan hamil maupun menyusui. Jika ada waktu untuk beristirahat, sebaiknya digunakan seoptimal mungkin baik di siang hari maupun di malam hari.
Selain beristirahat, pola makan juga perlu dijaga. Meski berpuasa, bukan berarti porsi makan menjadi dua kali sehari hanya berbuka dan berpuasa. Bumil dan busui dapat makan tiga kali sehari ketika berpuasa yaitu setelah sholat tarawih.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ  
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadan". 
Selamat mencoba!
Nah, itu dia Persiapan Berpuasa Ramadan untuk Bumil dan Busui yang bisa dilakukan di bulan Sya'ban. Tulisan ini pernah dimuat di Mubadalah.id. Semoga bermanfaat dan silahkan tinggalkan jejak terbaik di kolom komentar :)
Sangat senang jika teman-teman mensupport konten-konten yang diproduksi di web ini dengan berkenan memfollow blog iffiarahman.com ataupun melihat video berikut di bawah ini (ada promo menarik) :
Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu yang kini melanjutkan studi S2 jurusan Kebijakan Publik. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama ataupun menjadi donatur pendidikan S2 yang sedang ditempuh, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

2 komentar untuk "Persiapan Berpuasa Ramadhan untuk Bumil dan Busui"

  1. Alhamdulillah terimakasih atas pesannya kebetulan sebagai busui bermanfaat artikelnya

    BalasHapus