Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

PHBS PASCA HADIRNYA COVID 19

Bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat dan stake holder yang hidup dalam lingkup membangun peradaban yang sehat dan menyehatkan, istilah PHBS tentu bukanlah sesuatu yang asing mengingat betapa penting dan eratnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

PHBS PASCA HADIRNYA COVID 19
Ilustration by Canva

Pengertian

PHBS adalah singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Istilah ini memiliki tujuan agar masyarakat berpola dan perilaku sehat yang dilakukan secara sukarela atau kesadaran pribadi sehingga dapat menularkan prinsip ini pada keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika hal ini tercapai, maka individu maupun kelompok terkecil dari masyarakat (keluarga) tersebut sudah melakukan PHBS, tentu akan dengan mudah berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di sekitarnya yang berkaitan dengan kesehatan serta minimal dapat menolong dirinya pribadi agar selalu sehat. 

Mengapa begitu? Karena jika satu individu dapat menolong dirinya agar selalu sehat, maka ia sudah berupaya untuk mencegah daripada mengobati, sama seperti prinsip dasar PHBS. PHBS bersifat dapat dilakukan oleh individu maupun kelompok, oleh karena itu, tentu PHBS memiliki tatanan elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Tatanan tersebut diantaranya adalah PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di sarana kesehatan dan PHBS di tempat umum.

Tatanan PHBS

PHBS dalam lingkungan rumah tangga tentu tidak terlepas dari kebiasaan pola hidup yang sehat, lingkungan rumah yang sehat, serta nutrisi gizi yang tercukupi dengan optimal untuk setiap anggota keluarga. Indikator ini dapat dilihat mulai dari persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, menimbang bayi dan balita secara berkala, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengonsumsi air bersih dan layak minum, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mengonsumsi gizi seimbang buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik setiap hari, serta tidak merokok di dalam rumah.

Sedangkan PHBS di sekolah cenderung memberdayakan seluruh civitas sekolah baik siswa maupun guru dan staff yang lainnya untuk menciptakan lingkungan belajar mengajar yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di sekolah tersebut. Melanjutkan indikator PHBS di rumah tangga, indikator tambahan di tatanan sekolah diantaranya terdiri dari mengonsumsi jajanan sehat, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan kerja bakti.

Begitu pula PHBS di tempat kerja, sarana kesehatan dan PHBS di tempat umum. Seluruh tatanan elemen ini saling berkaitan satu sama lain agar tujuan berperilaku hidup bersih dan sehat dapat tercapai di setiap elemen secara merata.

PHBS dan Covid 19

Hadirnya Covid 19 memberi perspektif baru bahwa betapa kini tidak sesusahpayah dulu jika ingin mengedukasi masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat minimal agar sistem daya tahan tubuh selalu optimal sehingga dapat meminimalisir penularan virus corona. Kini masyarakat perlahan mulai lebih peduli dengan perilaku hidup sehat dan sadar akan macam-macam penularan penyakit baik dari air, udara, tanah, maupun makanan.

Sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan dunia sadar tentang pentingnya menjaga jarak untuk meminimalisir penularan virus, sadar bahwa menggunakan alat pelindung diri adalah penting apalagi ketika sistem imun sedang lemah dan ditengah pandemi yang entah kapan akan berakhir. Sadar bahwa ketika bersin harus ditutup dengan tisu, atau siku bagian lengan dalam karena jika menutupnya hanya dengan telapak tangan tanpa ada lapisan lainnya akan memudahkan penularan virus ketika sewaktu-waktu harus bersalaman. 

Sadar bahwa menggunakan masker 2-3 lapis, membawa handsanitizer, hingga penutup kepala adalah penting dalam keadaan tertentu. Bahkan bisa dibilang sebagian masyarakat justru sempat bertindak berlebihan dan membeli alat pelindung diri (APD) secara impulsif. Orang-orang mendadak clean freak hingga alat pelindung diri khusus tenaga medis pun ada saja yang membelinya meski harganya beberapa waktu lalu sempat melambung tinggi.

Yang perlu diingat, suatu hari nanti, ketika pandemi ini berakhir, jangan sampai perilaku hidup bersih dan sehat yang sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat perlahan menurun kembali. Tidak ada ruginya terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat karena manfaatnya minimal untuk kesehatan setiap dari kita yang melakukannya. Bagaimana tanggapanmu?

Semoga ulasan ini bermanfaat ya. Request pembahasan yang lain di persilahkan untuk meninggalkan jejak terbaik di kolom komentar dan ikuti blog ini untuk mendapatkan unggahan terbaru. 



Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu yang kini melanjutkan studi S2 jurusan Kebijakan Publik. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama ataupun menjadi donatur pendidikan S2 yang sedang ditempuh, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

10 komentar untuk "PHBS PASCA HADIRNYA COVID 19"

  1. Aku juga nih. Sejak ada pandemi ini jadi lebih perhatian sama kebersihan diri sendiri dan keluarga. Mudah-mudahan kita semua selalu sehat yaa. Aamiin

    BalasHapus
  2. Di Bali sejauh ini belum ada yang se-freak itu sih, karena memang belum ada fase new normal.

    BalasHapus
  3. above all, awarness masyarakat adalah kunci utamanya teh. disini nih peran semua stakeholder yang terkait harus kerjasama turun tangan ngasih eduksi ke masyarakat, karena melihat pola tingkah laku masyarakat kita dalam merespon new normal sekarang ini, jujur saya agak skeptis. tapi bukan berarti lost hope lho, saya yakin banyak juga masyarakat kita yang jadi lebih aware

    BalasHapus
  4. Wah bagus sekali materinya. Ini yang biasa saya koar-koar di depan pasien.. Terharu bacanya, coming from a non-medical personnel <3 Makasi ya Mom sudah bantu menyebarkan this important information. Sehat selalu ya Mommy~

    BalasHapus
  5. Bener mbak di jakarta tmpt tinggalku radius 200 m selalu ada tempat cuci tangam dan sabun...dari awal covid dan psbb udh kaya gt. Smg anak2 eh semua org jg doyan cuci tangaan..

    BalasHapus
  6. Istilah PHBS jujur baru tahu singkatannya itu hehe. Tapi memang sih perilaku hidup bersih dan sehat itu yang terpenting. Meski pandemi sudah berakhir semoga kebiasaan menjaga kebersihan tidak pudar

    BalasHapus
  7. Sebetulnya sebelum pandemi ini PHBS memang sudah jadi kebiasaan di keluarga

    BalasHapus
  8. Phbs ini menurutku benar-benar terlaksana saat ada pandemi. Aku juga dulu ga terlalu seheboh itu sama phbs. Tapi sekarang jadi peduli banget. Semoga akan terus dijalani.

    BalasHapus
  9. Waahhh materinya bagus sekali,,terimakasih ya Bun untuk tulisannya sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  10. Sisi positifnya adalah org2 berbondong menerapkan hidup sehat. Meski merasa asing ketika keluar rumah melihat org2 pake masker yah mau gimana lagi, cuma berharap semoga virus ini cpt ditemukan vaksinnya

    BalasHapus