Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun; Cerita 30 Bulan Kafa

Perkembangan Anak Usia-2-3 Tahun; Cerita 30 Bulan Kafa

Cerita 30 Bulan Kafa. Kafa, sebenarnya malam ini dan malam-malam berikutnya, Ibu masih punya tugas menulis banyak. Sangat banyak. Dari tugas perkuliahan, ada satu tugas yang belum ibu selesaikan, deadline tanggal 30 Juni. Tugas ngeblog kelas Adsense baru Ibu kerjakan dua dari 15.

Tugas menulis artikel dari klien ada satu per enam artikel yang baru Ibu kerjakan. Tugas menulis salah satu ensiklopedia digital beserta wawancara narasumbernya anggaplah belum ibu kerjakan. Serta tugas menulis lainnya dari kegiatan-kegiatan atau pun komunitas yang masih bisa diajak kompromi.

Tetapi ada momen-momen di mana Ibu merasa, Ibu rindu sekali menulis tentang Kafa. Semenjak Kafa berusia 24 bulan atau 2 bulan, Ibu berhenti menulis tentang Kafa. Ibu jadi berfikir kembali, apakah hal ini adalah hal benar yang harus Ibu lakukan?

Kadang-kadang Ibu bertanya, apa saja perkembangan anak usia dini seperti usia yang saat ini Kafa lalui? Apa saja tahap perkembangan anak usia 2-3 tahun? Akhirnya malam ini Ibu memutuskan untuk kembali menulis dan membuka buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) alias buku pink. Hal ini harus Ibu lakukan mengingat saat ini ada kegelisahan yang Ibu alami jika melihat perkembangan Kafa.

Perkembangan Anak 2 Tahun

Buku KIA menjelaskan bahwa anak usia dua tahun pada umumnya bisa naik tangga dan berlari-lari, mencoret-coret pensil pada kertas, menunjuk bagian tubuhnya satu atau lebih, menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti seperti piring, bola, dan sebagainya, memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri.

Baca juga: Ulang Tahun Kafa Kedua

Lalu Ibu melihat Kafa, Kafa sudah bisa berlari, naik turun tangga sendiri, memegang cangkir dan minum sendiri. Tetapi untuk mencoret-coret pensil di atas kertas Kafa belum terlalu suka, menunjuk bagian tubuh satu atau lebih juga yah... ternyata baru sampai paragraf ini saja Ibu sadar, hal ini belum Ibu lakukan. Ibu sibuk dengan dunia Ibu sendiri.

Apalagi menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti seperti piring, bola dan sebagainya. Kata-kata Kafa yang selama dan akhir-akhir ini dapat dilafalkan secara jelas adalah Ayah, No, dan Halo. Lalu Ibu kembali mengecek perkembangan anak usia 3 tahun mengingat Kafa saat ini berusia 30 bulan yang artinya Kafa sudah berada di usia 2,5 tahun. Enam bulan lagi Kafa akan berulang tahun.

Perkembangan Anak Usia 3 Tahun

Lagi-lagi Ibu melihat buku KIA, pada usia ini menurut hasil penelitian yang dituliskan dalam buku KIA, anak berusia 3 tahun sudah bisa mengayuh sepeda roda tiga, berdiri di atas kaki tanpa berpegangan, bicara dengan baik menggunakan 2 kata seperti aku lapar, mau minum, mengenal 2-4 warna, menyebut nama, umur dan tempat, menggambar garis lurus, bermain dengan teman, melepaskan pakaiannya sendiri, dan mengenakan baju sendiri.

Baca juga: Ulang Tahun Pertama Kafa

Pencapaian yang sangat signifikan bukan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tetapi banyak hal yang harus Kafa kejar. Sepertinya Ibu memang harus mengurangi kesibukan Ibu yang saat ini sedang dalam antah-berantah. Apa yang sebenarnya Ibu kejar dan Ibu lakukan jika melihat Kafa seperti ini?

Setiap hari setelah menyadari keterlambatan ini, akhirnya Ibu mempelajari konten-konten tentang sensory play for kids. Kebanyakan orang tua yang anak-anaknya sudah bisa makan sendiri, berbicara jelas, dan mengikuti tumbuh kembang di usianya berkata sejak dini mereka membiasakan anak-anaknya bermain dengan metode sensory play.

Ibu ingat, memang Ibu pernah mengajak Kafa ke dokter untuk mengecek tumbuh kembang Kafa. Kala itu, dokter berkata, anak tidak perlu masuk pendidikan usia dini jika orang tuanya menemani. Mengajaknya bermain dan belajar bersama dengan cara yang menyenangkan.

Ibu kembali membuka KIA. Apa saja yang bisa Ibu lakukan untuk mengejar keterlambatan Ibu saat ini? Akhirnya Ibu sadar mengapa perkembangan anak tidak sama? Mengapa perkembangan anak berbeda-beda? Kenapa perkembangan anak lambat? Jawabannya bukan karena setiap anak berbeda. Ya, setiap anak tentu berbeda, tetapi stimulus orang tua pun mempengaruhi.

Stimulus Anak Usia 1-2 Tahun

Apa yang perlu Ibu lakukan lebih banyak saat ini? Ternyata Ibu harus mengajari Kafa berjalan diundakan tangga, mengajari Kafa membersihkan meja dan menyapu, mengajari Kafa membereskan mainan dan mencoret-coret di kertas, mengajari anak menyebut bagian tubuhnya, membacakan cerita, mengajak Kafa bernyanyi, mengajak Kafa bermain dengan teman-teman sepermainannya.

Memberikan Kafa pujian jika berhasil melakukan sesuatu, mengajari Kafa untuk bergerak bebas namun tetap dalam pengawasan, membimbing Kafa agar bermain dengan aturan yang benar, serta membiasakan Kafa untuk berbicara yang santun. Ibu menghela nafas menyadari memang ada hal yang sudah Ibu lakukan, tetapi tidak sedikit yang belum banyak Ibu lakukan.

Stimulus Anak Usia 2-3 Tahun

Usia 3 tahun tentu akan Kafa hadapi 6 bulan lagi, maka yang perlu Ibu lakukan adalah mengajari Kafa menggunakan pakaian sendiri, mengajak Kafa melihat buku bergamabr, membacakan cerita, mengajak Kafa makan di piringnya sendiri, mengajak Kafa mencuci tangan serta toilet training, mengajak Kafa untuk menghormati orang lain, mengajak Kafa salat, serta mengajak Kafa pergi belajar di pendidikan usia dini.

Ibu tidak bisa berjanji Ibu bisa melakukan ini semua, mengingat semester ini Ibu mengambil 4 kelas, Ibu juga harus mengajar dan tidak melupakan tanggungan tadarus Ibu serta membantu Ayah memenuhi kebutuhan keluarga, well apa lagi yang harus dikeluhkan untuk hal ini selain berikhtiar sekuat tenaga dan meminta pertolongan Allah?

Setelah ini Ibu akan mencoba membuat jadwal harian khusus bersama Kafa agar tujuan Ibu untuk tumbuh kembang Kafa yang optimal. Doakan Ibu ya, Nak. Semoga 6 bulan lagi banyak capain pada tumbuh kembang Kafa. Sebelum Ibu menutup kegelisahan Ibu dalam tulisan ini, Ibu ingin sampaikan bahwa:

Setelah Kafa berusia 24 tahun Kafa sudah Ibu sapih di usia 25 bulan. Kafa juga sudah bisa menyanyi, lagu yang sering Kafa nyanyikan adalah lagu Baby Finger Where Are You, Oh No (TikTok), dan lagu karangan Kafa yang berjudul La lalala lalala lalala. Setelah disapih, Kafa semakin lahap makannya dan menu favorit Kafa selain Nasi Goreng dan Bakmie adalah Nugget.

Kafa suka sekali bermain dengan kucing. Kafa bisa berhitung satu dua tiga. Imunisasi dasar Kafa sudah lengkap. Kafa hanya mau mencium orang-orang tertentu, orang yang paling sering Kafa cium adalah Ibu lalu Ayah. Kafa diusia ini hanya mau cium tangan Ibu. Kafa juga maunya dicium bukan mencium, kalau ada anggota keluarga bilang kiss kiss, Kafa menyodorkan pipi (untuk dicium) bukan mencium, Kafa hanya mencium Ibu dan Ayah, yang lainnya jarang sekali atau sebuah kebetulan.

Sekian dulu ya, Kafa. Sampai jumpa di tulisan yang akan datang. Jika ada Ibu-Ibu yang mempunyai kegelisahan yang sama atau memiliki solusi pada masalah yang saat ini Ibu Kafa alami dalam cerita 30 bulan Kafa, mungkin bisa saling berbagi pengalaman di kolom komentar ya. Terima kasih sudah berkunjung :)

Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu yang kini melanjutkan studi S2 jurusan Kebijakan Publik. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama ataupun menjadi donatur pendidikan S2 yang sedang ditempuh, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

Posting Komentar untuk "Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun; Cerita 30 Bulan Kafa"