Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Kuliner Khas Bandung yang Pernah Dicoba Selama Hamil

Kuliner Khas Bandung yang Pernah Dicoba Selama Hamil
Kuliner Khas Bandung yang Pernah Dicoba Selama Hamil

Kuliner Khas Bandung

Jujur, ini aslinya topik lamaaa banget. Tapi belum sempat ditulis. Akhirnya hari ini saya berhasil juga menulis artikel tentang kuliner khas Bandung yang pernah dicoba selama hamil.

Pas banget kebetulan waktu hamil sempat babymoon ke Bandung karena ada undangan nikah dari Ndoro Vha. Jadilah saya dan paksu melalangbuana mencicipi banyak kuliner khas Bandung menggunakan motor rental.

Kuliner Khas Bandung yang Pernah Dicoba Selama Hamil

Namun karena keterbatasan waktu, jadi suami tidak mencicipi banyak kuliner maupun jajanan khas Bandung. Tetapi insya Allah list yang pernah kami cicipi ini bisa jadi rekomendasi juga untuk teman-teman.

Berikut adalah kuliner khas Bandung yang pernah dicoba selama hamil Kafa:

Mie Kocok Bandung

Pertama kali pas tahu mau ke Bandung, saya sudah bilang ke suami, pokoknya saya mau nyobain Mie Kocok Bandung. Nah, kebetulan yang saya beli adalah Mie Kocok Persib. Pas itu karena gak tahu kalau porsinya banyak bingit, jadilah saya pesan dua porsi.

Deskripsi Mie Kocok Bandung tuh mie dengan rasa kaldu sapi yang khas karena topingnya sendiri biasanya ada irisan kikil atau iga sapi. Selain itu tentunya ada sayur-mayur seperti tauge, jeruk nipis, seledri, daun bawang, dan bawang goreng.

Saran saya, silahkan teman-teman mengonsumsi Mie Kocok Bandung pas lagi panas-panasnya dan pas lapar karena porsinya banyak.

Cuanki

Ke Bandung gak nyicip cuanki? Chuaaks. Ibarat kata Bakso Malang, nah Cuanki ini adalah bakso khas Bandung. Biasanya dijual keliling dengan gerobak pikul. Selain itu uniknya, nama Cuanki berasal dari kepanjangan cari uang jalan kaki.

Cilok

Meski mudah ditemukan hampir di seluruh Indonesia, namun Cilok merupakan kuliner maupun jajanan khas Bandung yang berasal dari olahan tepung tapioka yang diolah berbentuk bulat dengan tekstur kenyal. Harganya pun relatif terjangkau mulai dari Rp 500,- hingga Rp 1000,-

Nasi Timbel

Sama halnya Nasi Uduk, di Bandung juga memiliki kuliner khas Bandung yang berasal dari bahan dasar nasi yaitu Nasi Timbel. Nasi Timbel biasanya diolah dengan cara merebus beras dengan campuran bumbu seperti bawang putih, cabe merah atau cabe rawit (jika ingin pedas), daun salam, sereh.

Setelah nasi jadi, nasi dibungkus dengan daun pisang dan disajikan dengan aneka lauk pauk khas Sunda seperti ayam, ikan, pepes, ulukutek leunca, dan oreg tempe serta karedok.

Surabi Bandung

Ibarat Solo ada surabi Notosuman, Bandung juga punya surabi atau serabi khas Bandung yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan santan yang diolah berbentuk bulat seperti pancake dan dimasak secara tradisional menggunakan mangkuk tanah liat di panggang di atas tungku kayu bakar atau arang.

Selain rasa original, Surabi Bandung juga memiliki aneka rasa mulai dari gurih seperti topping telur hingga topping manis seperti keju, cokelat, strawberry, dan durian.

Seblak

Nah, favorit saya dan suami adalah seblak kering yang rasanya gurih pedas asin. Setiap pulang ke Majalengka, kami selalu membeli seblak kering ini dalam jumlah yang banyak untuk stok di Jakarta. Bahkan seblak kering ini juga pernah saya bawa sebagai jajanan Indonesia yang masuk ke dalam koper saat ibadah haji karena rasanya seenak itu.

Tetapi kalau teman-teman suka seblak yang basah itu juga enak, kok. Apalagi sekarang lagi viral banget nih Seblak Mang Rapael yang isinya adalah kerupuk basah yang dimasak dengan cabe, bawang putih, kencur, dan minyak panas. Plus kalau kalian mau pakai topping tambahan juga bisa seperti telur, mie, bakso, sosis, sayuran, ceker, dan tulang.

Duh, nulis beginian jadi kangen ke Bandung jalan-jalan di Braga. Nah, itu dia ulasan aku tentang Kuliner Khas Bandung yang Pernah Dicoba Selama Hamil. Kalau kalian mau ke Bandung dan sedang mencari referensi hotel murah di Bandung ataupun tempat wisata Bandung, bisa intip artikel lainnya di blog ini ya. Semoga bermanfaat.

Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu yang kini melanjutkan studi S2 jurusan Kebijakan Publik. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama ataupun menjadi donatur pendidikan S2 yang sedang ditempuh, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

Posting Komentar untuk "Kuliner Khas Bandung yang Pernah Dicoba Selama Hamil"